Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.

Meskipun penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang kerap memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.

Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini. Ketika paru-paru teriritasi pemicu di atas, maka otot-otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi dahak yang menjadikan napas terasa berat.


Pertolongan Pertama

Jika Anda merasa sedang mengalami serangan asma, tetaplah tenang dan lakukan langkah-langkah pertolongan pertama pada asma berikut ini:

  1. Duduk dan ambil napas pelan-pelan dengan stabil. Sekali lagi, cobalah untuk tetap tenang, karena panik justru akan semakin memperparah serangan asma.
  2. Semprotkan obat inhaler untuk asma setiap 30-60 detik, maksimal 10 semprotan.
  3. Hubungi ambulans jika Anda tidak memiliki inhaler, asma bertambah parah meski sudah menggunakan inhaler, tidak ada perbaikan meski sudah menyemprotkan inhaler sebanyak 10 kali, atau jika Anda merasa khawatir.
  4. Jika ambulans belum tiba dalam waktu 15 menit, ulangi langkah nomor 2

Apabila Anda melihat orang lain sedang mengalami serangan asma, Anda bisa membantunya dengan mempraktikkan pertolongan pertama pada asma berikut ini:

  1. Bantu orang tersebut untuk duduk tegak dengan nyaman, sambil melonggarkan pakaiannya agar tidak sesak.
  2. Jauhkan penderita asma yang sedang kumat dari kemungkinan pencetusnya, seperti debu, udara dingin, atau hewan peliharaan. Tanyakan faktor pencetus asma pada penderita, jika memungkinkan.
  3. Jika orang tersebut memiliki obat asma, seperti inhaler, bantu dia untuk menggunakannya. Jika dia tidak punya inhaler, gunakan inhaler yang ada di kotak P3K. Jangan pakai obat inhaler dari penderita asma yang lain.
  4. Untuk menggunakan inhaler, pertama-tama lepaskan tutupnya, kocok, lalu sambungkan inhaler ke spacer, dan pasangkan mouthpiece pada spacer.
  5. Setelah itu, tempelkan mouthpiece pada mulut penderita. Usahakan agar mulut penderita menutupi seluruh ujung mouthpiece.
  6. Ketika penderita mengambil napas perlahan-lahan, tekan inhaler satu kali. Minta dia agar tetap mengambil napas pelan-pelan dan sedalam mungkin, kemudian tahan napas selama 10 detik.
  7. Semprotkan inhaler sebanyak empat kali, dengan jarak waktu sekitar 1 menit tiap kali semprotan.
  8. Setelah empat semprotan, tunggu hingga 4 menit. Jika masih sulit bernapas, berikan empat semprotan lagi dengan jarak waktu yang sama.
  9. Jika tetap tidak ada perubahan, berikan empat semprotan inhaler setiap 4 menit sekali, sampai ambulans tiba.
  10. Jika serangan asmanya berat, semprotkan inhaler sebanyak 6-8 kali setiap 5 menit.

Obat Medis

  • Steroid oral
  • Tablet theophylline
  • Tablet leukotriene receptor antagonist (montelukast)
  • Ipratropium
  • Omalizumab
  • Bronchial thermoplasty
*Gunakan sesuai dengan anjuran dokter

Hindari Hal Berikut :

  • Olahraga Berat
  • Terkena Debu
  • Memelihara Hewan Berbulu
  • Terkena Cuaca Terlalu Panas dan Dingin
  • Tekanan Emosi
(Sumber : Alodokter )

Jenis Penyakit